Bina keluarga Balita
Program Bina Keluarga Balita merupakan implementasi dari program pendidikan ibu dengan anak pra sekolah dengan pendekatan kelompok. Program sejenis ini biasanya diintegrasikan dengan kegiatan kesehatan, gizi dan pelayanan-pelayanan lain, misalnya dengan program peningkatan pendapatan keluarga.
Bina keluarga Balita bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua dan anggota keluarga lainnya dalam membina tumbuh kembang balita melalui rangsangan fisik, motorik, kecerdasan, emosional dan sosial ekonomi dengan sebaik-baiknya sehingga dapat mengembangkan fungsi pendidikan, sosialisasi dan kasih sayang dalam keluarga. Melalui keikutsertaan orangtua dalam program ini diharapkan orangtua dapat memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan dalam memahami perkembangan dan ciri khas pada usia tertentu serta mengetahui cara pembinaan yang harus dilakukan agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Program Bina Keluarga Balita (BKB) adalah suatu kegiatan untuk keluarga yang memiliki balita dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi orangtua dan anggota keluarga lainnya mengenai cara mengasuh dan memantau tumbuh kembang anak melalui pemberian rangsangan fisik, mental, intelektual, emosional, spiritual, sosial dan moral agar anak dapat tumbuh menjadi manusia yang berkualitas
Ciri utama Program BKB
- Menitik beratkan pada pembinaan ibu dan anggota keluarga lainnya yang memiliki balita;
- Membina tumbuh kembang balita, dan pemantauan tumbuh kembang anak
dengan menggunakan Kartu Kembang Anak (KKA); - Menggunakan alat bantu seperti Alat Permainan Edukatif (APE), dongeng, nyanyian sebagai perangsang tumbuh kembang anak ;
- Menitik beratkan perlakuan orangtua yang tidak membedakan anak laki-laki dan
perempuan.
Manfaat BKB
- Bagi Orang Tua
- Pandai mengurus dan merawat anak, serta pandai membagi waktu dan mengasuh anak;
- Memiliki wawasan dan pengetahuan mengenai pola asuh anak yang lebih luas;
- Meningkatkan keterampilan dalam hal mengasuh dan mendidik balita;
- Lebih baik dalam membina anak;
- Lebih dapat mencurahkan perhatian pada anak sehingga tercipta ikatan batin yang kuat antara anak dan orangtua;
- Tercipta keluarga yang berkualitas.
- Bagi Anak
- Anak akan tumbuh dan berkembang sebagai anak yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
- Berkepribadian luhur tumbuh dan berkembang secara optimal cerdas, trampil dan sehat;
- Memiliki dasar kepribadian yang kuat, guna perkembangan selanjutnya.
Kegiatan BKB
- Penyuluhan
Penyuluhan yaitu proses komunikasi antara dua orang individu atau lebih yang salah satunya bertugas sebagai penyuluh dan yang lainnya sebagai klien, penyuluh bertugas untuk menyebarkan pesan dan menanamkan keyakinan kepada klien atau masyarakat agar mereka tau dan mau melakukan anjuran yang sudah diberikan oleh penyuluh.
Penyuluhan pada program BKB diberikan oleh kader BKB kepada keluarga/orangtua yang bertujuan agar orangtua mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam mengasuh dan membina tumbuh kembang anak. Penyuluhan tersebut diantaranya mengenai ASI, MP ASI, gizi seimbang, prinsip pengasuhan yang benar pada keluarga (ayah dan ibu), pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Penyuluhan, bimbingan dan konsultasi dilakukan oleh kader BKB dan dibimbing oleh Petugas Lapangan KB (PLKB) yang berkaitan dengan masalah-masalah pengasuhan tumbuh kembang anak.Pertemuan penyuluhan dilakukan sebulan sekali atau lebih selama 30-60 menit. Bagian inti dari pertemuan penyuluhan berisikan materi yang menyangkut tumbuh kembang anak balita beserta kegiatan rangsangan (stimulasi) serta alat bantu untuk menunjang kegiatan dari terbentuknya penginderaan, berpikir, keterampilan berbahasa dan berbicara, bertingkah laku sosial, dll.
Bermain APE
APE atau alat permainan edukatif adalah sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai pendidikan(edukatif) dan dapat mengembangkan seluruh kemampuan anak. APE dapat berupa benda-benda dari sekeliling kita atau alat permainan yang dibuat sendiri dari bahan-bahan yang sudah terpakai seperti botol bekas, kardus, plastik atau bahan-bahan yang dapat kita temukan di sekitar kita seperti ranting, batu, daun, dan lain-lain.
Alat permainan dapat dikatakan edukatif bila memberikan fungsi permainan secara optimal dalam perkembangan anak, sehingga melalui permainan ini anak dapat selalu mengembangkan kemampuan fisik, bahasa, kognitif, dan dapat beradaptasi dengan lingkungan sosial anak. Alat permainan edukatif yang digunakan oleh BKB dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
a. Alat permainan yang dapat dibuat ibu peserta sendiri (misalnya mainan gantungan, giring-giring bertali, botol aroma/rasa, boneka kain, papan raba)
b. Alat permainan yang disediakan program BKB (kotak betuk, lotto warna, menara gelang ganda, kotak pola, papan pasak, balok ukur, tangga silinder dan kubus, dan kartu kategori).
Dengan alat permainan edukatif terdapat tujuan yang dapat dicapai, antara lain:
a. Anak dapat mengenal, warna, ukuran, dan bentuk;
b. Anak dapat belajar mengelompokkan;
c. Anak dapat memahami persamaan dan perbedaan;
d. Anak dapat mengenal konsep jumlah dan ukuran;
e. Anak dapat melatih daya ingat, konsentrasi, dan imajinasi;
f. Anak dapat belajar berhitung, menjumlah, dan mengurangi;
g. Menambah perbendaharaan kata;
h. Anak dapat mengenal, menyebut angka dan huruf
Pemantauan dengan Kartu Kembang Anak (KKA)
Kartu Kembang Anak yang selanjutnya ditulis KKA merupakan kartu yang digunakan untuk memantau kegiatan asuh orangtua atau ibu dan tumbuh kembang anak.
KKA memiliki fungsi ganda yaitu sebagai alat pemantau dan sebagai alat komunikasi dalam membahas perkembangan anak antara petugas atau kader dengan ibu atau keluarga balita.
KKA pertama kali diisi ketika balita hadir pertama kali pada pertemuan penyuluhan BKB, dan pengisian dilanjutkan setiap bulan setelah pertemuan penyuluhan.
Pengisian KKA dilaksanakan di tempat penyuluhan kelompok BKB. KKA adalah alat penanda dan sekaligus alat komunikasi dalam membahas perkembangan anak, dari dan untuk ibu serta keluarga dalam masyarakat. Pencatatan perkembangan anak melalui kartu KKA dapat dijadikan alat pantau perkembangan anak.
Pencatatan KKA dilakukan oleh kader BKB bersama orangtua/ ibu balita untuk mengetahui sejauh mana perkembangan anak. Terdapat 7 aspek yang dipantau melalui KKA yaitu motorik halus, motorik kasar, komunikasi pasif, komunikasi aktif, kecerdasan, kemampuan untuk menolong diri sendiri, dan tingkah laku sosial. Apabila
anak balita yang tidak dapat melaksanakan tugas perkembangan tertentu selama tiga bulan berturut-turut sesuai dengan tingkat perkembangan yang harus dicapai pada kartu kembang anak, maka dapat diberikan rujukan. Rujukan dilakukan oleh kader dengan mengisi formulir rujukan dan surat pengantar rujukan dari kader BKB/Posyandu. Tempat rujukan meliputi: puskesmas,praktek bidan, praktek dokter dan psikolog.
KKA memiliki manfaat untuk orangtua/ ibu, untuk anak dan untuk kader. Manfaat tersebut diantaranya:
a. Bagi orangtua/ ibu
Orangtua/ ibu dapat memantau tumbuh kembang anak, membimbing serta membina anaknya dengan cara asah, asih dan asuh sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
b. Bagi anak
Anak diharapkan dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dengan pengasuhan orangtua secara baik dan benar.
c. Bagi kader
Kader dapat dengan mudah melakukan penyuluhan